Rabu, 18 Februari 2015

Pondasi Rumah

Rumah Murah

Pondasi Rumah

Terlepas apapun jenis dan bentuk sebuah rumah, pondasi rumah merupakan elemen yang paling penting pada struktur rumah tersebut. dengan kata lain, pondasi merupakan struktur bangunan yang memiliki fungsi penting yaitu menahan beban berat seluruh komponan diatasnya. Jadi intinya sebuah bangunan baik itu rumah berukuran mungil hingga gedung-gedung bertingkat, kekuatan utamanya terletak pada pondasinya. Mengingat kokoh atau rapuhnya sebuah bangunan tergantung pada pondasi, maka pemilihan pondasi sendiri perlu mempertimbangkan besarnya kekuatan konstruksi yang nantinya bertumpu pada pondasi tersebut. Pertimbangan ini selain untuk memastikan kekuatan pondasi terhadap bangunan diatasnya, sekaligus juga untuk menghemat biaya pembuatan konstruksi pondasi itu sendiri.
Sama halnya dengan desain interior atau eksterior suatu ruangan yang membutuhkan sentuhan dengan menyesuaikan model ruangan, demikian juga dengan pondasi rumah juga harus menyesuaikan dengan bentuk rumah. Pendek kata, setiap tipe rumah umumnya menggunakan jenis pondasi yang berbeda tergantung ukuran dan struktur rumah yang nantinya akan dibangun. Jadi dalam hal ini menyesuaikan jenis pondasi dengan karakter rumah perlu dilakukan untuk menjamin kekuatan rumah yang dibangun.

Jenis-jenis Pondasi

Secara umum jenis-jenis pondasi dibagi menjadi dua kelompok yang berbeda yaitu pondasi dalam dan pondasi dangkal. Berikut ini definisi masing-masing jenis pondasi:

Pondasi dalam

    Pondasi dalam biasanya digunakan untuk konstruksi rumah atau bangunan dengan kapasitas beban yang besar, misalnya rumah yang terdiri dari beberapa lantai, tower, menara, apartemen, hotel, dan gedung-gedung bertingkat sejenisnya. Pondasi dalam terbagi menjadi tiga jenis yaitu: Pondasi Tiang Pancang, Pondasi, Bor Pile, dan Pondasi Strous Pile.

Pondasi dangkal

    Pondasi dangkal biasanya digunakan untuk konstruksi rumah yang tidak menggunakan beban yang terlalu besar seperti rumah 1 lantai, ruko, kios, pos jaga, pos polisi, atau bangunan kecil lainnya. Terdapat beberapa jenis pondasi yang termasuk kategori pondasi dangkal yaitu: Pondasi Rollag (pasangan batu bata), Pondasi Umpak (foot plat), Pondasi Terucuk Bambu, Pondasi Pasangan Batu Kali, dan Pondasi Cakar Ayam.

Selain dua jenis pondasi rumah diatas, masih terdapat banyak lagi jenis pondasi hasil inovasi-inovasi baru para arsitek. Tujuan dari pengembangan struktur pondasi ini sebenarnya adalah bentuk usaha untuk melakukan penghematan biaya struktur pondasi, namun selain itu tujuan pengembangan ini adalah untuk mendapatkan struktur pondasi yang lebih kuat untuk mendukung keindahan bentuk bangunan.

Untuk mendapatkan struktur pondasi rumah yang baik dan kokoh, dibutuhkan perencanaan sekaligus pelaksanaan melalui tahapan-tahapan tertentu. Dan untuk mendapatkan hasil pondasi terbaik, kita simak tips-nya berikut ini:

    Pertama. Kita harus memastikan kondisi tanah dimana pondasi akan dibuat merupakan tanah yang baik. Jika terdapat partikel-partikel tertentu yang membuat kondisi tanah kurang bagus maka dibutuhkan perbaikan struktur tanah sebelum membuat pondasi di area tersebut.
    Kedua. Rencana pembuatan pondasi harus dilakukan jauh-jauh hari. Hal ini untuk menjaga agar kedepannya tidak terjadi kesalahan sehingga tidak perlu dilakukan bongkar pasang. Selain itu perencanaan yang matang akan menghasilkan pondasi rumah yang kuat serta hemat dari sisi pendanaan.
    Ketiga. Sesuaikan struktur pondasi dengan struktur bangunan yang nantinya akan dibangun.
    Keempat. Pilih material yang baik dan berkualitas. Kualitas material yang digunakan umumnya berpengaruh terhadap kekuatan pondasi rumah nantinya. Untuk itu pilihan material harus selektif mencakup semen, pasir, batu koral, serta material untuk membuat pondasi lainnya.
    Kelima. Tentukan metode kerja yang tepat. Artinya tentukan waktu yang tepat untuk membuat pondasi rumah. Idealnya pondasi rumah dibuat di musim kemarau dimana potensi hujan sangat minim. Hal ini untuk menjaga agar pondasi tetap dalam kondisi kering meskipun sekali waktu butuh siraman air.


Pondasi adalah bagian bawah dari sebuah rumah, sebagai penopang untuk menahan beban penyangga rumah atau dekorasi lainnya. Pondasi rumah tentu saja sebagai tempat yang penting untuk aktifitas, dengan adanya pondasi, kita bisa memilih atau memisangkan ruangan satu dengan ruangan lainnya agar nampak rapi.


Desain rumah yang indah, dengan gaya arsitektur mewah akan sangat percuma jika memiliki pondasi yang lemah. Pondasi rumah satu lantai yang di bangun harus kuat, dan harus bisa menyangga beban dari sebuah rumah. Ciri pondasi yang kuat bisa di lihat dari beberapa hal berikut ini:

Bisa menahan berbagai beban

Dalam rumah ada yang namanya beban gempa, dan juga ada namanya beban angin, dan beban keseluruhan bangunan namanya beban kontruksi. Pondasi yang kuat bisa menahan beban-bena tersebut, sehingga bila terjadi angin yang besar atau gempa rumah tidak akan roboh akibat pondasi nya yang lemah.

Bahan dan rancangan pondasi rumah

Tentunya pondasi yang kuat di lihat dari bahan dan rancangannya. Merancang pondasi rumah harus memperhatikan kedalaman tanah dan memastikan jika tanah tersebut adalah tanah yang kuat. Jika rumah di bangun di atas tanah yang mudah rusak akan berpengaruh pad apondasi rumah tersebut. Oleh sebab itu ada rancangan pondasi yang struktur agar pondasi rumah kuat. Selain itu, bahan juga mempengaruhi kekuatan sebuah pondasi.

Menyesuaikan pondasi dengan karakter tanah

Seperti hal nya di atas tadi mengenai rancangan ,pondasi harus di sesuaikan dengan karakter tanah. Yang harus di perhatikan adalah tanah berkarakter lunak, bisa merancang pondasi ceker ayam agar pondasi tidak terpengaruh dengan kelunakan tanah.

Sebelum Anda membangun rumah, ada baiknya jika mengikuti beberapa tips rancangan pondasi berikut. Ada macam-macam pondasi, di antaranya adalah pondasi batu kali. Pondasi batu kali juga disebut sebagai peondasi menerus, karena dalam perancangannya, batu kali di tumpuk terus menerus memanjang ke atas dalam bentuk trapesium. Pondasi batu kali ini cocok bagi tanah yang lembek. DI bagian atas pondasi batu kali di lengkapi dengan sloof yang fungsinya adalah untuk mengikat tiang-tiang kontruksi.

Ada lagi nama pondasi foot plate, bisa di sebut sebagai pondasi ceker ayam. Pondasi foot plate ini sangat cocok untuk bangunan bangunan tinggi atau memiliki lantai lebih dari dua. Pondasi foot plate di bagian paling bawah di letakkan bahan beton yang berfungsi untuk menahan beban-beban vertikal. Kemudian akan di lengkapi dengan bahan batu kali. Di namakan pondasi foot plate karena bentuk rancangannya seperti ceker ayam.

Pondasi tiang panjang, adalah pondasi khusus bagunan yang di atas tanah yang berair, atau diatas rawa- diatas laut dan sebagainya. Pondasi tiang panjang bahannya menggunakan beton atau pun kayu/bambu tergantung dari bangunan apa yang ingin didirikan. Pondasi tiang panjang dari kayu untuk bangunan jembatan atau bisa juga rumah kayu. Sedangkan untuk rumah biasa atau hotel menggunakan bahan beton.

Untuk membangun pondasi rumah satu lantai, yang pertama adalah perhatikan karakter tanah, apakah tanahnya termasuk ktanah kering atau tanah lunak. Setelah itu cukup untuk membangun pondasi dengan rancangan pondasi batu kali, jika rumah nya ada pada tanah kering dan tidak berair. Demikianlah pembahasan mengenai pondasi rumah satu lantai sekaligus macam dan fungsi pondasi lainnya. Semoga bisa memberikan manfaat bagi Anda semua.



Jika anda datang ke situs ini melalui halaman "Cara Membuat Denah Pondasi Rumah", anda dapat melihat postingan artikel aslinya melalui link: Pondasi Rumah Satu Lantai. Selanjutnya anda bisa melihat-lihat koleksi / kumpulan gambar, foto, design, wallpaper yang lain di bawah ini :


Pondasi adalah bagian utama dari sebuah bangunan, tanpa adanya pondasi yang kokoh bangunan tak akan kuat serta tidak aman untuk ditempati. Setiap konstruksi bangunan bukan berarti memiliki tipe atau jenis  pondasi yang sama, Anda perlu memilih / menentukan jenis pondasi atau tipe pondasi yang berbeda untuk bangunan, misalnya pondasi rumah 2 lantai berbeda kedalaman atau jenis pondasi yang digunakan untuk bangunan 3 lantai. Dalam menentukan jenis pondasi bangunan ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan diantaranya


Pondasi rumah 2 lantai atau 3 lantai bisa digunakan Pondasi strauss pile atau bor tanah manual metode ini di era sekarang banyak sekali digunakan untuk pondasi rumah 2 lantai atau pondasi rumah bertingkat dikarenakan biaya yang dikeluarkan sebanding dengan fungsi dari pondasi strauss pile itu sendiri.

Bangunan 3 lantai atau lebih, bisa digunakan pondasi dalam yaitu  bor pile atau tiang pancang, Tapi apabila lokasi tidak memungkinkan menggunakan kedua metode tersebut maka alternatifnya bisa digunakan metode strauss pile



B. Jenis tanah sekitar, ini perlu diketahui mengenai kondisi ketahanan tanah terhadap beban. Apabila kondisi tanah lunak yang artinya mempunyai daya dukung sangat rendah maka pondasi bangunan harus direncanakan secara khusus demi kestabilan pondasi tersebut.
 Cara memilih pondasi berdasar daya dukung tanah
Misalnya kondisi tanah di utara Jakarta berbeda dengan selatan jakarta, di selatan Jakarta tanah dibagian atas didominasi oleh tanah hasil produk vulkanik baik yang sudah ditransportasikan oleh air maupun yang belum, ditandai dengan tanah lempung berwarna coklat kemerahan dan banyak dipakai sebagai tanah urugan. Di utara Jakarta, tidak ada ciri yang sama untuk tanah bagian atas karena merupakan tanah urugan diatas tanah dasar yang lunak berupa marine clay.

C. Kondisi geografis setempat


Demikian artikel tentang cara menentukan jenis pondasi bangunan yang tepat

artikel ini berkaitan dengan penelurusan : pondasi bangunan 3 lantai, pondasi rumah 3 lantai, memilih pondasi bangunan, kedalaman pondasi rumah 2 lantai, memilih jenis pondasi bangunan, jenis pondasi bangunan 2 lantai, pondasi rumah 2 lantai, pondasi rumah, jenis pondasi rumah, pondasi bangunan di tanah rawa, pondasi rumah yang kuat
rumahapartemen rumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemenrumahapartemen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar